Kisah Nyata Seindahnya poligami

Kisah Nyata

💘SEINDAH-INDAH POLIGAMI

( Aku dan Tiga “Istriku”)

Ketika poligami menjadi sesuatu yang menakut
kan, kami sudah menjalaninya dengan
menyenangkan.

Aku dikaruniai 3 “istri” yang sangat mendukung
perjuanganku.

Ketiga istriku saling bersinergi menghadirkan
surga di dunia ini menuju surga sebenarnya nanti.

Aku menikahi “istri” pertamaku pada saat usiaku masih sangat belia.

Aku jatuh hati pada pandangan pertama.

Tak perlu waktu lama untuk memproses
pernikahanku. Istri pertamaku sangat sayang kepadaku, ia selalu menuntun dan membimbingku
setiap aku ditimpa masalah dalam hidup.
Aku tak akan pernah kehilangan cinta kepadanya.

Istri pertamakulah yang menunjukkan aku pada
calon “istri” keduaku.

Aku banyak mengetahui dia dari istri pertamaku
itu. Begitu banyak hal yang menarik yang
ditunjukkan calon istri keduaku itu, maka tak
perlu waktu lama, akupun segera menikahinya.

Aku begitu bersemangat bergairah hidup bersama keduanya. Tak berhenti sampai disini
kebahagiaanku.

Kedua istriku itu membujukku untuk segera memperistri seorang akhwat shalihah yang aku sendiri belum pernah mengenal dia sebelumnya, kecuali dari selembar biodata dan sedikit
informasi dari sahabat dan keluarganya.

Bahkan usiaku belum genap 22 tahun saat itu.

Tapi karena aku sudah sangat percaya kepada
kedua istriku itu, maka dengan mengucap
bismillah aku menikahi istri ketigaku.

Alhamdulillah lengkap sudah kebahagiaanku,
apalagi di kemudian hari dari rahimnya Terlahir 5
orang anak yang lucu-lucu.. ( Aisyah maharani,
ahmad rasyid dan aya shofia )

Tapi dibanding yang lainnya, istri ketiga ini paling Banyak Berkorban..

Demi kedua istriku sebelumnya, dia lebih banyak mengalah untuk
memberiku waktu lebih banyak bersama mereka.

Dia sudah tahu bahwa aku menikahi istri pertama dan kedua atas dasar cinta, tapi aku menikahi istri ketigaku atas dasar cintaku pada kedua
istriku pertamaku itu.

Cinta itu baru tumbuh belakangan, setelah
kutahu bahwa dia begitu cinta kepadaku.

Istriku ketigaku pun sangat hormat, cinta dan sayang kepada dua istri pertamaku.

“Istri” pertamaku bernama Ilmu, dia begitu
bercahaya dihatiku.

“Istri” keduaku bernama Dakwah, ia begitu
menginspirasi gerak kehidupanku.

“Dan istri ketigaku itulah istriku sebenarnya, yang
rela menikah denganku atas bimbingan Ilmu dan Dakwah .

Semoga cinta ini kekal hingga ke surga. “Ya
Allah, ini adalah pembagianku dalam hal-hal
yang aku miliki. Maka janganlah Engkau
mencelaku pada sesuatu yang tidak aku
miliki.” 
(HR. Bukhari dalam kitab Fathul Baari Juz
9 hal. 224)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BAB ORANG YANG MENINGGALKAN SHALAT